Slide 1 Title Here

Your Description Here..................................

Slide 2 Title Here

Your Description Here..................................

Slide 3 Title Here

Your Description Here..................................

Slide 4 Title Here

Your Description Here..................................

Slide 5 Title Here

Your Description Here..................................

Indikator Dahsyat Membantu Trader

Jumat, Juni 27, 2014 |



Hai Trader...

Dalam forex kita membutuhkan suatu alat untuk dapat memprediksi keadaan pasar atau yang biasa di sebut dengan analisa. Bentuk analisa setiap orang berbeda, menyesuaikan keadaan diri dari para trader. Dalam memprediksi keadaan pasar, indikator selalu ada di setiap platform forex yang disediakan pialang.

Sedikit perlu diketahui, indikator forex dalam platform menerapkan prinsip ilmu statistik dalam perhitungannya. Jadi kalau ada yang jago statistik, bisa membuat indikator sendiri. Hehehe

Dalam platform forex terdapat lebih dari 300 indikator untuk dapat di gunakan dalam analisa teknikal. Namun, dalam proses penerapannya hanya dibutuhkan 2 – 4 jenis indikator saja. Jika ada yang berpikir, semakin banyak indikator semakin baik, itu tidak bagus. Karena akan semakin membingungkan. Intinya adalah mencoba untuk terbiasa dengan indikator yang dipilih. Karena setiap indikator mempunyai cara pembacaan yang berbeda pada penerapannya.

Selain itu di trading forex, indikator – indikator yang menjadi pilhan bertujuan agar dapat fokus dan dapat memanajemen emosi. Karena, jika terlalu cepat berganti indikator namun belum menguasai indikator yang dipilih membuat proses pemahaman indikator menjadi semakin lama. Terkadang, namun bahkan pasti para trader pemula memiliki kendala dalam menggunakan indikator yang tepat dan bagaimana caranya.

Berikut ini merupakan indikator forex yang setidaknya cukup untuk dipelajari dan di biasakan dalam melakukan trading. Semoga dapat membantu mempercepat proses belajar dan menghasilkan income dari forex.

1. Zig Zag

Didalam trading forex, Anda bisa menggabungkan indikator zigzag dengan indikator moving average untuk mendapat profit dalam trading. Disarankan agar Anda menggunakan metatrader untuk menampilkan indikator tersebut.
Berikut adalah panduan seting untuk indikator zig zag & moving average.

1. Buka metatrader Anda.
2. Pastikan metatrader Anda sudah aktif & online.
3. Buka timeframe Daily (D1)
4. Untuk setting Zigzag : buka menu insert, indicators, custom, lalu pilih zig zag.

Karena kita memang mengambil default dari metatrader, maka kita tinggal klik ok. Jika Anda ingin mengganti warna dan ketebalan garis juga diperbolehkan, silahkan klik Colors.

Zig Zag menunjukkan tren kinerja masa lalu dan hanya perubahan yang paling penting. Indikator ini menyaring semua perubahan kurang dari jumlah tertentu. Zig Zag dapat membantu Anda melihat perubahan dengan menyorot pembalikan yang paling penting. Dalam segmen terakhir dalam Zig Zag dapat berubah berdasarkan perubahan plot dasar.

Tanpa moving average atau indikator trend lainnya, jangan coba-coba bertrading hanya dengan zig zag.  




Parameter_Zig_Zag

5. Untuk setting Moving Average : buka menu insert, indicators, trend, lalu pilih Moving Average. Pilih period :2, lalu  klik Ok.

Ulangi lagi prosesnya, untuk mendapat moving average period 4, bedakan warnanya dari moving average 2.
Sekali lagi, ulangi prosesnya untuk menampilkan indikator moving average 30.

Parameter_Moving_Average
Tampak penggabungan indikator zig zag & moving average adalah sbb:
eurusd
Testimoni untuk kedua indikator itu adalah sbb :
Jika Zig Zag sudah menghubungkan ujung harga dari atas ke bawah ataupun sebaliknya maka terdapat perubahan trend jika moving average 2 sudah crossing / melewati moving average 4. Jika moving average 2 cross moving average 4 dari bawah keatas, dan sudah ada koneksi zig zag, maka Anda dapat melakukan open Buy.
 
Sebaliknya jika moving average 2 sudah cross moving average 4 dari atas ke bawah maka Anda dapat melakukan open Sell, apalagi zig zag sudah membuat koneksi.
Jika moving average 2 sudah cross moving average 4 dan dalam beberapa hari kemudian sudah cross moving average 30 maka akan ada trend kenaikan atau penurunan harga yang cukup besar. Target dalam 1 hari dengan menggunakan indikator ini adalah 20 - 100 poin.

2. Indikator Alligator

Pada prinsipnya, Alligator terbuat dari 3 Moving Averages (MA), di antaranya adalah:
1. MA berwarna Biru disebut "Rahang Alligator" (Jaws Periode: 13, shift: 8)
Menggambarkan kondisi market saat ini pada time frame saat ini kita pakai. Contoh: saat ini kita menggunakan TF D1

2. MA berwarna Merah disebut "Gigi Alligator" (Teeth Periode: 8, shift: 5)
Menggambarkan kondisi market pada 1/5 time frame MA Biru. Contoh: bila tadi kita pakai TF D1, maka 1/5 TF adalah TF H1

3. MA berwarna Hijau disebut "Bibir Alligator" (Lips Periode: 5, shift: 3)
Menggambarkan kondisi market pada 1/5 time frame MA Merah. Contohnya, bila MA merah sebagai TF H1, maka di MA hijau ini merupakan gambaran dari TF M5.


Ketiga MA ber-method: Smoothed; Apply: Median price HL/2. Bila terjadi trend buy maka candle berada pada atas mulut Alligator, sedangkan bila terjadi trend sell maka candle berada pada bawah mulut Alligator.

KarakteristikIndikator Alligator merupakan golongan indikator dengan karakteristik "Langging", di mana Alligator akan memunculkan sinyalnya ketika harga sudah bergerak, atau dalam kata lain sinyal yang muncul lebih lambat dari harga di candlestick. Trader menggunakan Indikator ini sebagai kompas untuk melihat apakah market sedang dalam keadaan trending, atau sideway.

Rekomendasi SettingParameter yang ada pada Alligator terdiri dari method 13, 8, dan 5. Namun penulis akan merekomendasikan :
1. MA biru: 8
2. MA merah: 5
3. MA hijau: 3

Alasan perubahan pada MA, dikarenakan lebih halus dan lebih cepat menunjukkan sinyal ketimbang default pada Alligator bawaan metatrader.

Kelebihan dari Indikator Alligator adalah:
1. Mampu mendeteksi momentum suatu market
2. Bisa menandai berakhirnya suatu trend
3. Simple
4. Dapat digunakan di semua pair dan time frame
5. Bisa melindungi masuk market yang non-trending


Kekurangan dari Indikator Alligator adalah:1. Signal tidak bisa digunakan pada sideway
2. Telat


BacktestAnda dapat melihat contoh indicator Alligator yang settingnya telah di-modif, di bawah ini:


KesimpulanIndikator Alligator dapat digunakan dalam menentukan trend, baik itu trend jangka panjang maupun jangka pendek. Walaupun begitu, Anda perlu waspada dan hati-hati mengingat indikator Alligator adalah indikator yang lagging maka dibutuhkan indikator tambahan dalam transaksi, misalnya RSI.

3. Linear Regression

Regresi Linear merupakan sebuah indikator teknikal untuk mengukur suatu trend berdasarkan metode statistik. Bentuk parabola yang dihasilkan mirip dengan Moving Average dimana metode yang digunakan juga serupa. 

LReg - twps2 - pendulangforex

Tampak pada contoh gambar diatas, grafik AUD/USD time frame 1H. Dimana sudah ditambahkan juga sebuah indikator Linear Regresion. Terlihat memang mirip dengan MA. Kita dapat mengambil posisi yang baru disaat terlihat Linear Regresion menembus harga. Metode yang digunakan dalam Regresi Linear ialah sebagai berikut :
  1. Pergerakan indikator menunjukan trend naik (bullish) atau turun ( bearish).
  2. Apabila menembus harga maka akan terbentuk sebuah trend baru.

Jika sebuah trend harga naik maupun turun, sudut regresi linear juga akan memperlihatkan suatu pergerakan basis naik atau turun. Pada saat harga mengalami naik atau turun kita bisa mengharapkan hasil yang lebih tinggi lagi dari indikator ini. Regresi Linear adalah sebuah model antara hubungan dua variabel dengan persamaan linear. Sebagai contoh persamaan berat badan dan tinggi seorang manusia. 

Dengan demikian fungsinya hampir sama dengan Moving Average, namun perhitungannya dengan menggunakan metode statistik. Setiap poin yang digambarkan indikator regresi linear akan meninggalkan jejak yang digambarkan secara keseluruhan dalam bentuk kurva. Indikator ini berguna untuk :
  1. Memprediksi harga dimasa depan berdasarkan pergerakan harga pada saat ini.
  2. Menentukan trend harga. Ini mudah diterapkan dimana saat Linear Regression menembus harga dari bawah keatas maka akan terjadi bullish pattern (trend naik).
  3. Sebagai penentu Support & Ressistence. Titik-titik yang saya sebutkan sebagai New Trend pada grafik sebelumnya tadi adalah dapat digambarkan sebagai titik Suppot (batas bawah pergerakan harga) dan juga Ressisten (batas atas pergerakan harga). Dalam Forex Trading kita dapat mengukur korelasi antara Harga (Y) dan waktu (X).

Adapun kelebihan dan kekurangan dari Indikator ini sebagai berikut :

Kelebihan: Indikator ini sangat mudah untuk digunakan dalam mengukur suatu trend harga. Dengan bantuan sebuah garis MA 1 maka kita akan dapat menyimpulkan bahwa jika garis Linear Regression menembus harga maka akan terbentuk sebuah trend baru.

Kekurangan : Sifat dari indicator ini ialah Lagging atau terlambat : jika indicator ini dipakai sendiri tanpa ada bantuan dari indikator lain, maka kita tidak mengetahui kapan harga akan berhenti naik atau turun. Sebaiknya anda menambahkan indicator oscillator seperti RSI atau Stokastik untuk mengantisipasi hal tersebut. Semoga penjelasan diatas dapat membantu anda dalam trading forex. Selamat mencoba dalam meraih Profit.

 
4. Guppy MA

Pada indikator Guppy Multiple Moving Average (GMMA), adalah sebuah perangkat indikator yang menghitung hubungan pada setiap Moving Average. Setiap grup MA dalam GMMA akan menghasilkan dua buah kekuatan besar dari market yaitu trader dan investor. Indikator ini memberikan suatu gambaran pada kita tentang hubungan tepat antara metodologi trading dengan GMMA. Indikator ini didesain untuk menjelaskan aktifitas trend harian atau basis intraday (trading selama beberapa jam). Grup Moving Averages yang digunakan ialah Moving Averages dalam jangka pendek. Dimana para Trader dapat selalu melihat setiap perubahan dari trend ini. Kelompok MA itu adalah 3, 5, 8, 10, 12 dan 15. Grup Moving Averages dibuat untuk menentukan suatu trend. Jika tidak ada trend, maka indikator ini menjadi tidak berfungsi. Artikel Guppy MA direlease pertama kali pada artikel Trend Trading (tanggal 4 April) oleh Daryl Guppy. 

Seorang Trader akan masuk market pada saat terlihat ada perubahan dalam Moving Average. Mereka selalu menganstisipasi adanya perubahan trend. Trend yang kuat akan sangat membantu bagi para investor jangka panjang. Para investor lebih suka menggunakan indikator Moving Averages untuk jangka panjang. Guppy - twps2 - StarFish 

Aplikasi
Secara natural pada indikator ini digunakan untuk mengukur sebuah trend. Indikator ini dapat diterapkan pada trading jangka panjang dan trading harian. Secara singkat untuk menampilkan indikator Guppy adalah dengan menggabungkan dalam grafik MA anda periode : 3, 5, 8, 10, 12 dan 15 (untuk Guppy jangka pendek), dan MA 30, 35, 40, 45, 50 and 60 (untuk Guppy jangka panjang). Terdapat tiga korelasi dalam Indikator Guppy, yakni :
  1. Karakter untuk trend jangka panjang.
  2. Karakter untuk trend jangka pendek.
  3. Hubungan antara kedua trend.

Pergerakan yang dapat menunjukkan suatu Trend jangka panjang merupakan suatu hal yang penting dan tidak akan berguna tanpa pemahaman dari seorang trader.  Kuatnya suatu trend jangka panjang menandakan kuatnya pemahaman dari sang trader jangka panjang mengenai suatu trend yang saat ini sedang berlaku. Jika grup ini terpecah, naik keatas dan pararel maka menandakan trend ini sangat kuat pengaruhnya. Ini mengurangi terjadinya perubahan suatu trend secara tiba-tiba. Indikator Guppy dengan karakter untuk trend jangka pendek cocok bagi seorang trader yang tipe rebound atau mundurnya harga secara tiba-tiba. Yang terakhir adalah hubungan antara kedua grup. Metode ini tidak akan pernah terancam. Metode ini dinilai paling aman untuk kita gunakan dalam bertrading.

Formula 
Formula MA yang sering dipakai dalam Indikator Guppy adalah : 3, 5, 8, 10, 12 dan 15 (untuk Guppy jangka pendek) dan 30, 35, 40, 45, 50 and 60 (untuk Guppy jangka panjang). 

Fungsi
Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi dari Indikator Guppy MA digunakan untuk melihat suatu pergerakan trend yang sedang terjadi. Sedangkan mengenai pilihan Trading, itu semua tergantung dari diri kita, mau bertrading jangka pendek atau jangka panjang, kita dapat mengambil peluang untuk mendapatkan keuntungan. Taktik Pada indikator ini ada baiknya apabila anda menggunakan taktik, berikut ini adalah beberapa taktik atau filosofi penggunaan indicator Guppy :
  • Gabungkan trend harga dengan titik terendah harga.
  • Gabungkan trend harga dengan titik tertinggi harga.
  • Bertradinglah saat harga mengalami kenaikan dan penurunan yang begitu cepat.
  • Bertradinglah saat harga mengalami kenaikan dan penurunan yang begitu cepat saat ada perubahan trend.
Grafik Guppy - twps2 - StarFish 


Keunggulan
  1. Dapat mengukur pergerakan suatu trend yang sedang terjadi.
  2. Dapat mengetahui kekuatan dari pergerakan suatu trend.
  3. Efektif dalam mengukur suatu perubahan pada pergerakan harga disaat naik maupun turun.

Kelemahan 
Tidak dapat dipadukan dengan moving average, karena fungsinya hampir sama, yakni untuk membaca suatu trend yang sedang terjadi. Kesimpulan Berdasarkan fungsinya yang telah saya uraikan diatas, indicator ini dapat menambah pengetahuan kita khususnya dalam mengukur suatu trend yang sedang terjadi. 

5. Commodity Channel Index

CCI atau Commodity Channel Index adalah sebuah indikator jenis oscillator yang digunakan untuk mengukur tingkat kejenuhan harga ( overbought/oversold). Indikator CCI ini pertama kali diperkenalkan oleh Donal Lambert yaitu pada tahun 1980.
Sebenarnya awal penggunaan indikator ini adalah khusus untuk mengetahui daerah jenuh beli dan jenuh jual pada pasar komoditi. Namun seiring berjalannya waktu, indikator CCI ini pun dapat digunakan pada jenis market lain, seperti forex.
Sebagian trader membagi CCI menjadi 3 zona Yaitu :
1. Zona Overbought
Nilai CCI yang dianggap sebagai zona zenuh adalah ketika nilai CCI berada diatas 100 .Seperti halnya oscilator lain, setelah grafik memasuki zona overbought maka grafik akan kembali turun.Oleh karenanya area ini dijadikan area sell.
2.Zona Tengah
Ketika nilai Indikator CCI berada antara -100 dan 100 atau bearada di zona tengah gerakan market cenderung mendatar.Sehingga disarankan bagi yang menggunakan strategi trending untuk tidak membuka posisi.
3.Zona Oversold
Jika indikator CCI memasuki area di bawah -100 maka ini berarti telah memasuki zona oversold.Oleh karenanya arah market selanjutnya cenderung naik.
Selain digunakan sebagai pengukur tingkat kejenuhan harga, indikator Comodity chanel index juga bisa digunakan sebagai pemberi signal entry. Berikut ini cara menggunakan CCI untuk mencari signal entry :
1. Signal Buy ditunjukan ketika CCI memotong level -100 dari bawah , dengan alasan bahwa harga baru saja beranjak dari zona oversold ,sehingga arah selanjutnya naik.
2. Signal Sell ditunjukan oleh garis CCI memotong level 100 dari atas ,dengan alasan harga baru meninggalkan zona oversold oleh karena itu arah selanjutnya turun.
CCI
Pengunaan CCI akan lebih lefektif pada kondisi market yang ramai atau pada kondisi chaos dimana buyer dan seller saling jual beli serangan. 
comodity chanel index
Pada kondisi trend yang sangat kuat indikator CCI ini tidak berfungsi dengan baik. Termasuk pada market yang sepi namun didominasi salah satu pihak( trend lambat).
CCI comodity chanel index
Namun secara garis besar signal beli dan signal jual yang dihasilkan CCI ini akurat. Untuk menutupi kekurangan indikator CCI ini kita bisa memasangkannya dengan indikator lain.

 
6. ATR-Average True Range

 Indikator  ATR atau Average True Range adalah salah satu indikator yang dibuat oleh Welles Wilder dan sering digunakan untuk mengukur volatilitas pasar. ATR adalah nilai rata-rata (moving average) dari range sebenarnya (true range) pada suatu periode tertentu. True range dihitung dari nilai tertinggi diantara tiga keadaan:
1. TR = H - L
2. TR = H - Close
3. TR = Close - Low
dimana TR : true range, H : harga tertinggi pada periode tersebut, L : harga terendah pada periode tersebut, dan Close : harga penutupan periode sebelumnya. ATR adalah nilai rata-rata pada periode tersebut.

Trader biasanya menggunakan periode 14 daily. Contoh tampilan indikator ATR (14) pada time frame daily adalah sebagai berikut:



Membaca indikator ATR
Seperti telah disebutkan, ATR sering digunakan untuk mengukur volatilitas pasar. Nilai ATR yang rendah menunjukkan volatilitas pasar yang rendah, sebaliknya nilai ATR tinggi menunjukkan volatilitas pasar sedang tinggi. Saat volatilitas pasar sedang tinggi, ATR bergerak kearah atas dan saat volatilitas sedang menurun ATS bergerak kearah bawah.



Contoh diatas adalah ATR (14) pada EUR/USD daily. Bar-bar candlestick pergerakan harga pada A dan B tampak pendek, yang menunjukkan volatilitas pasar sedang rendah, maka ATR bergerak downtrend. Bar-bar pada A dan B tersebut menunjukkan rendahnya range harian. Sebaliknya pada C, range harian meningkat seiring dengan panjangnya bar candlestick pergerakan harga. Volatilitas pasar naik dan ATR bergerak uptrend. Nilai ATR tetap tinggi selama volatilitas pasar masih tinggi. 

Dalam hal ini indikator ATR tidak menunjukkan arah trend pergerakan harga ataupun lamanya trend, dan sama sekali tidak berhubungan dengan arah pergerakan harga. Oleh karena itu pada platform Metatrader indikator ini digolongkan dalam indikator oscillators. Untuk menggunakan indikator ATR pada Metatrader, Anda bisa masuk ke Insert - Indicators - Oscillators - Average True Range.

Contoh penggunaan indikator ATR : menentukan level stop loss
ATR adalah indikator lagging atau yang terjadi setelah pergerakan harga, sehingga tidak bisa digunakan untuk memprediksi pergerakan harga yang akan datang. Trader sering menggunakan ATR untuk menentukan level stop loss berdasarkan tinggi rendahnya volatilitas pada saat ia masuk pasar. 

Menentukan stop loss dengan ATR sangat logis dan mudah dimengerti. Dengan volatilitas pasar yang sedang tinggi trader tentu tidak akan menentukan stop loss yang ketat, sebaliknya saat volatilitas pasar sedang rendah stop loss tentu tidak akan terlalu lebar.



Jika Anda entry sell pada harga saat itu (gambar atas), maka level stop loss bisa ditentukan pada 2 ATR. Pada contoh EUR/USD daily diatas ATR berada pada 0.0100 atau 100 pip, maka stop loss bisa ditentukan pada 2 x 100 pip = 200 pip. 


Kelemahan:Karena fungsinya yang hanya sebagai penanda perubahan harga, kelemahannya yang paling utama adalah tidak memberikan informasi apakah yang terjadi trend naik dan trend turun. Indikator ini juga tergolong dalam lagging indikator (pengikut). Oleh karena itu, indikator ini sulit dijadikan alat prediksi.
 
7. Ichimoku Kinko Hyo

Terdapat juga sebuah indikator moving averages (garis Tenkan dan Kijun) yang berfungsi seperti sinyal persilangan MACD dengan Tenkan memotong Kijun dari bawah yang merupakan sinyal bullish, sementara memotong dari atas yang memberikan sinyal bearish.

Untuk dapat memanggil indikator ini, anda dapat memanggilnya melalui menu Indikator lalu klik Custom kemudian pilih Indikator Ichimoku. Dalam penggunaannya secara umum digunakan oleh para trader Jepang, Ichimoku sering diaplikasikan untuk menganalisa suatu tren bagi pair dan kemudian mendeteksi trend breakouts. Indikator ini cukup baik untuk diterapkan pada timefram yang agak panjang.
Sedangkan mengenai sejarah dari indikator ini yaitu Awan Ichimoku asalnya dari nama ‘Ichimoku Kinko Hyo’. Dimana ichimoku berarti ‘sekilas’, Kinko ‘Keseimbangan dalam sekilas ’ dan Hyo ‘Grafik’ atau Equilibrium chart at a glance. Indikator teknikal ini sebenarnya telah lama ada, semenjak tahun awal 70-an, dimana kegunaannya baru sampai pada kalangan dunia luas sekitar tahun 1990-an. Sebelum pada masa tersebut, Ichimoku dapat dikatakan sebagai indikator khusus yang tidak banyak digunakan seperti lazimnya RSI atau bahkan William %R yang notabene muncul belakangan.

Setelah mulai tersebarnya penggunaan PC dikalangan para trader barat, indikator ichimoku banyak digunakan dan mulai disadari sebagai salah satu indikator teknikal terkomplet yang pernah ada sekaligus memiliki tingkat akurasi yang sangat baik. Yang dikembangkan oleh Goichi Hosada sebelum perang dunia ke II.
Inti dari Ichimoku ialah keberadaan awan (cloud) atau yang biasa disebut dengan “Kumo” dalam bahasa Jepang. Dengan adanya Kumo ini, seorang trader dapat mengetahui dimanakah titik resisten atau support dari suatu pergerakan harga, seberapa tebal sup/res tersebut bahkan bagaimana sebuah trend yang akan terjadi.
Sedangkan komponen lainnya yang menjadi konfirmator kuat tidaknya sebuah sinyal suatu pergerakan ialah Tenkan Sen, Kijun Sen, dan Chikou Span. Sementara itu kedua garis yang membatasi awan dinamakan sebagai Chikou Span A dan Chikou Span B. Dalam beberapa charting software lain juga sering disebut Up Kumo dan Down Kumo. Bentuk dasar dari indikator ichimoku bisa anda lihat pada gambar dibawah ini;
Ichimoku 1 - twps2 - pendulangforex
Berikut rumus dasar dari berbagai garis Ichimoku :
► Tenkan Sen : (HIGHEST HIGH + LOWEST LOW)/2  Dengan periode standar 9.
► Kijun Sen : (HIGHEST HIGH + LOWEST LOW)/2 Dengan periode standar 26.
► Chikou Span : Harga penutupan harga dan digeser ke belakang sebanyak 26 periode.
► Senkou Span A : (TENKAN SEN + KIJUN SEN)/2 kemudian di majukan sebanyak 26 periode.
► Senkou Span B : (HIGHEST HIGH + LOWEST LOW)/2 sebanyak 52 candle terakhir kemudian dimajukan sebanyak 26 periode.
Setelah melihat rumus di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa sebenarnya periode dasar dari Ichimoku adalah 9, 26, 52. Hal ini memang lumrah karena pada dasarnya Ichimoku digunakan untuk menganalisa suatu pergerakan yang cenderung panjang atau long periode. Belum ditemukan informasi hingga saat ini bahwa Ichimoku pun dapat digunakan pada time frame yang lebih pendek seperti layaknya dalam kegiatan day trading atau bahkan scalping. Namun demikian penggantian periode dasar (9, 26, 52) memungkinkan saja dilakukan.
Kumo, awan Ichimoku
Alat yang paling berkarakter dalam indikator ini ialah awan (Kumo), yang mana didesain untuk mengetahui titik resisten atau support (tidak bisa keduanya ditentukan oleh Ichimoku). Bila sebuah harga berada diatas awan Senkou, itu berarti harga sedang berada dalam trend naik dan awan dibawahnya menjadi area Support dari pergerakan harga.
IAA - twps2 - pendulangforex
Begitupun dengan sebaliknya, apabila ternyata harga sedang berada dibawah Awan Senkou, maka trend sedang dalam pergakan turun dan awan diatasnya menjadi area resisten.
IDBA - twps2 - pendulangforex
Bila ternyata harga berada didalam awan, itu artinya harga sedang memasuki masa struggling dan trend naik atau turun belum diketahui atau bisa juga disebut kondisi Sideways.
Ichimoku Sideway - twps2 - pendulangforex
Dalam berbagai keadaan awan (kumo), serinkali berubah-ubah dari sisi ketebalannya. Dalam hal seperti ii kita harus memahami suatu konsep Support/Resistance menurut Hosoda, sang pembuat beranggapan bahwa support dan resistance bukanlah sebuah garis semata melainkan cenderung diidentifikasikan sebagai area. Itu sebabnya area Support dan Resistance suatu harga menurut Ichimoku bisa bergerak menebal maupun menipis.
Saat awan menebal, maka itu artinya area support/resistance juga menebal. Biasanya ini terjadi pada saat trend sudah mulai melemah dan akan segera berakhir. Keunikan Ichimoku ialah Kumo yang ditampilkan hingga kedepan, yang mampu melewati harga terakhirnya. Dengan demikian para pengguna Ichimoku dapat meramalkan area Support dan Resistance yang akan terjadi pada kemudian suatu harga bahkan saat harga belum terbentuk. Akibatnya seorang trader mendapatkan bayangan apa yang mungkin terjadi beberapa candle ke depan.

Kumo - twps2 - pendulangforex

Tenkan dan Kijun Sen
Apabila dilihat dari bentuk dasarnya, maka kita dapat mengetahui bahwa sebenarnya kedua garis ini baik Tenkan dan Kijun Sen memiliki kegunaan yang sama dengan Moving Average periode 9 dan 26. Namun demikian cara pengeplotannya tidak sama persis dengan MA. Kalau MA diplot dengan cara menjumlahkan semua titik close pada periode yang disepakati lalu dirata-ratakan, garis Tenkan dan Kijun Sen diplot hanya dengan membagi 2 antara titik tertinggi dan terrendah dari harga. Hasilnya adalah garis yang menyerupai Moving Average tetapi memiliki sensitifitas yang lebih tinggi.

Karena cara pemakaian Tenkan Send dan Kijun Sen hampir sama dengan cara pemakaian MA, maka kedua garis itu dapat berfungsi sebagai suatu Trend indicator layaknya MA. Apabila Tenkan Sen berada di atas Kijun Sen maka dapat dikatakan bahwa harga sedang dalam trend naik, begitupun dengan sebaliknya, apabila Tenkan Sen berada dibawah Kijun Sen maka harga sedang berada dalam kondisi trend turun. Sementara itu perpotongan diantara keduanya adalah tanda peralihan suatu trend dari naik keturun atau sebaliknya.
ITS - twps2 - pendulangforex
Dengan demikian sejauh ini kita memiliki dua buah konfirmasi trend, yakni Tenkan Sen/Kijun Sen dan posisi harga terhadap awan Senkou. Sementara untuk dapat mengetahui titik support dan resistance suatu harga, batasan awan menjadi konfirmatornya.
IMK - twps2 - pendulangforex
Chikou Span
Chikou Span sebenarnya hanyalah suatu harga penutupan yang digeser ke kiri sejauh 26 periode. Apabila kita mengganti tampilan suatu harga dari Candlestick menjadi Line Chart maka akan terlihat bahwa Chikou Span akan mengalami sama persis dengan harga yang sedang terjadi
Ichimoku - twps2 - pendulangforex
Chikou Span dapat digunakan untuk memberikan suatu konfirmasi yang lebih lanjut mengenai bagaimana suatu posisi trend yang sedang terjadi. Bila Chikou Span berada di atas dari harga, maka dapat dikatakan sebuah trend naik cenderung kuat dan demikian juga sebaliknya bila Chikou Span berada di bawah dari harga terakhirnya ini berarti trend turun yang lebih kuat.

Kesimpulan
Dengan banyaknya suatu trend confirmatory yang dimiliki oleh Ichimoku, maka sebetulnya kita dapat mengetahui suatu derajat yang kuat tidaknya sebuah trend. Berikut kesimpulan dari berbagai trend yang akan mungkin terjadi serta bagaimana indikator Ichimoku mengindikasikannya pada setiap pergerakan harga :
TRENDPENGERTIAN ICHIMOKU
Strong Bullish Signal/ Trend sedang naikKumo berada dibawah harga, sementara Tenkan Sen berada diatas Kijun Sen dan Chikou Span juga berada diatas harga.
Medium Bullish Signal / Trend naik sedangKumo berada dibawah harga, Tenkan Sen diatas Kijun Sen tetapi berada didalam Kumo. Sedangkan Chikou Span berada diatas harga.
Weak Bullish Signal / Trend naik lemahKumo berada diatas harga, Tenkan Sen diatas Kijun Sen, tetapi dibawah Kumo. Sementara Chikou Span berada diatas harga.
Strong Bearish Signal/Trend turun dengan sangat kuatKumo Berada diatas harga sementara Tenkan Sen berada dibawah Kijun Sen dan Chikou pan juga berada dibawah harga.
Medium Bearish Signal/trend turun secara sedangKumo berada diatas harga, Tenkan Sen dibawah Kijun Sen tetapi berada diatas Kumo. Sedangkan Chikou Span berada dibawah harga.
Weak Bearish Signal/Trend turun secara lemahKumo berada dibawah harga, Sedangkan Tenkan Sen dibawah Kijun Sen namun diatas Kumo Chikou Span berada dibawah harga.
 
8. Parabolic SAR


Parabolic SAR dikenal sebagai salah satu indikator harga dalam analisa teknikal. Penggunaan tools ini bertujuan untuk mengenali kecenderungan berbaliknya tren harga, sesuai dengan namanya SAR: Stop and Reverse. Alat ini diperkenalkan pertama kali oleh J. Welles Wilder Jr., dalam bukunya "New Concepts in Technical Trading Systems. Selain memiliki peranan sebagai indikator reversal, Parabolic SAR sudah secara umum digunakan sebagai alat untuk menentukan level stop loss atau exit point.
Nama Parabolic SAR sendiri diambil dari tampilan indikator yang terbentuk oleh rangkaian titik-tik menyerupai parabola. Terdapat dua parameter dalam metode perhitungan Parabolic SAR. Parameter pertama disebut Step, penentu letak titik SAR terhadap harga. Semakin tinggi letak Step tersebut, maka semakin sensitif pula kinerja indikator. Sehingga intensitas fluktuasi SAR (ke atas maupun ke bawah harga) menjadi tinggi. Hal ini menghasilkan banyak kesalahan atau kegagalan yang mempersulit prediksi dan antisipasi.     
Parameter ke-dua adalah Maximum Step, berupa angka yang mengatur penyesuaian titik SAR terhadap pergerakan harga selanjutnya. Semakin tinggi angka yang tampak, maka semakin dekat titik SARterhadap pergerakan harga berikutnya. Begitu pula sebaliknya, Maximum Step rendah akan menjauhkan titik SAR atau Trailing Stop dari pergerakan harga. Wilder, sang inventor, merekomendasikan nilai Step dan Maximum dibiarkan pada nilai default 0,02 dan 0,2.
Penggunaan
Seperti indikator lain pada umumnya, Parabolic SAR bekerja dengan baik di saat harga berada dalam kondisi uptrend atau downtrend. Sementara dalam kondisi sideway, Parabolic SAR sering kali menghasilkan sinyal yang gagal, atau secara umum dikenal dengan istilah whipsaw.
Demi mengatasi permasalahan tersebut, Wilder menyarankan penggunaan Parabolic SARdikombinasikan dengan indikator tren lain. Indikator tersebut berperan sebagai panduan yang memberi konfirmasi apakah tren yang sedang berlangsung telah memadai, baik dari sisi arah maupun kualitas. Pengguna sebaiknya benar-benar mengidentifikasi tren dengan baik, misalnya dengan memakai indikator ADX. Baru kemudian mengambil posisi menggunakan Parabolic SAR sesuai arah tren yang baru diidentifikasi.  
Berikut ini adalah kegunaan dan cara kerja indikator Parabolic SAR:
  • Mengenali Tren Harga
             Caranya dengan mengamati pergerakan titik-titik SAR atau dot yang berada
             di bawah atau di atas pergerakan harga.
               -  Tren naik terjadi ketika harga bergerak di atas SAR
               -  Tren turun terjadi ketika harga bergerak di bawah SAR
  • Entri dan Exit
             Caranya dengan mengamati pergerakan harga terhadap titik-titik SAR pada
             bagian atas dan bawah dalam indikator.
             - Beli ketika harga melewati titik SAR bagian atas
             - Jual ketika harga melewati titik SAR bagian bawah
             - Sinyal Exit atau Stop muncul ketika sinyal masuk posisi berlawanan terjadi
Cara Memanggil Parabolic SAR ke dalam Grafik Anda
Untuk memanggil Parabolic SAR ke dalam grafik Anda, klik menu insert. Pilih indikator > trend >Parabolic SAR
Anda juga dapat melakukan hal yang sama dengan cara meng-klik ikon indikator pada Toolbar, kemudian pilih trenddan parabolic SAR.
 
9. Williams %R

Indikator teknikal Williams Percent Range, sering ditulis dengan Williams %R atau %R saja, adalah indikator momentum yang populer. Indikator ini diciptakan oleh Larry Williams, seorang trader komoditi, saham dan forex, dan mulai diperkenalkan pada tahun 1973. Jenis indikator ini termasuk oscillator karena nilainya berfluktuasi antara 0 hingga -100. 

Williams %R sering dibandingkan dengan indikator stochastic oscillator karena keduanya sangat mirip dan hanya berbeda pada skala nilai yang berlawanan. Jika nilai stochastic adalah 0 hingga +100 maka %R skala nilainya 0 hingga -100. Selain itu %R tidak menggunakan faktor penghalus (smoothing) seperti pada stochastic. Namun sama seperti stochastic, indikator ini bisa diterapkan pada semua time frame trading.

Indikator Williams %R menunjukkan hubungan antara harga penutupan dengan range harga (harga tertinggi - harga terendah) pada suatu periode waktu tertentu. Fitur utama yang membuat indikator ini populer adalah kemampuannya memprediksi pembalikan arah harga (price reversal) satu atau dua bar sebelum pergerakan harga benar-benar berbalik arah. Dengan indikasi overbought (jenuh beli) atauoversold (jenuh jual) maka trader bisa mengantisipasi pembalikan harga.

Konsep indikator William %R

Overbought atau oversold adalah keadaan ekstrem yang terbaca pada indikator %R. Overbought adalah keadaan dimana permintaan sudah terlalu tinggi yang menyebabkan indikator ini mencapai limit level tertingginya. Overbought terjadi bila pembacaan skala indikator %R mencapai antara 0 hingga -20. Sebaliknya keadaan oversold terjadi bila harga sudah begitu rendah hingga indikator ini menunjukkan limit level terendahnya. Oversold terjadi bila pembacaan skala %R mencapai antara -80 hingga -100.

Pada platform populer Metatrader, indikator ini bisa diperoleh dengan masuk ke Insert - Indicators - Oscillators - Williams Percent Range. Berikut contoh penerapan indikator %R pada EUR/USD 1-hour:



Skala -20 dan -80 adalah nilai default yang digunakan Larry Williams, juga periode 14. Seperti tampak pada gambar diatas, keadaan overbought terjadi pada range skala 0 hingga -20, yang menunjukkan sinyal sell, sedang kondisi oversold terjadi pada range -80 hingga -100 yang menunjukkan sinyal buy. Jika %R berada diantara ke 2 level ekstrem tersebut, yaitu antara -21 hingga -79, maka disebut dengan keadaan netral.

Momentum pembalikan arah (reversal) terjadi bila %R telah mencapai area overbought atau oversold lebih dari sekali namun gagal untuk kembali mencapai area ekstrem tersebut. Ini menunjukkan melemahnya momentum dan adalah isyarat kuat akan terjadinya pembalikan arah harga dalam waktu yang tidak lama lagi.

DivergensiSeperti pada umumnya indikator yang bersifat oscillator, Williams %R juga bisa menunjukkan keadaandivergensi antara arah pergerakan harga dengan arah pergerakan indikator. Seperti pada contoh gambar berikut, terjadi 2 divergensi bearish dan 1 divergensi bullish.



Divergensi bearish terjadi bila pergerakan harga bullish dengan membuat level-level harga yang lebih tinggi dari sebelumnya, tetapi indikator %R bearish, yang mengisyaratkan pergerakan harga tidak lama lagi akan bearish. Sebaliknya bila level low harga lebih rendah dari sebelumnya namun level low indikator %R lebih tinggi dari sebelumnya maka terjadi divergensi bullish yang mengisyaratkan tidak lama lagi harga akan bullish.
 
10. Stochastic Oscillator


Stochastic adalah sebuah indikator oscilator yang berfungsi untuk mengukur kejenuhan pasar . Namun jika dibandingkan dengan RSI , stochastic memiliki kelebihan yaitu memiliki signal beli dan jual.
Market dikatakan overbought bila nilai stochastick diatas 80 , dan dikatakan oversold jika market bernilai dibawah 20 .
Pada kondisi overbought , kita bisa bersiap-sip mengambil posisi open buy , karena market akan balik arah turun. Dan pada kondisi oversold kita bisa bersiap-siap untuk mengambil posisi open sell , karena market akan balik arah naik.
Ada 2 strategi yang bisa pakai dengan menggunakan stochastic . Yaitu :
1. Buy bottom sell top Strategy
Yaitu membuka posisi ketika market dalam kondisi jenuh dan terjadi perpotongan stochastick .
Entry point Open buy adalah ketika stochastic bernilai dibawah 20 dan garis signal memotong garis utama dari atas , sehingga selanjutnya garis signal akan berada dibawah garis utama.
Sedangkan entry point untuk Open Sell adalah ketika stochastic bernilai diatas 80 dan garis signal memotong garis utama dari bawah , sehingga selanjutnya garis signal akan berada diatas garis utama. 
stochastic oscilator 01
 2. Konvergen strategy
Indikator stochastic juga bisa mengalami konvergen dan divergen , oleh karena itu pada saat terjadi konvergen atau divergen kita bisa menggunakannya sebagai saat untuk masuk pasar .
Entry point open buy adalah ketika terjadi grafik yang semakin merendah sedangkan stochasticknya meninggi , ditambah adanya garis signal yang memotong garis utama dari atas .
Untuk entry point open sell , adalah ketika grafik semakin meninggi sementara stochastic nya merendah , ditambah garis signal yang memotong garis utama dari bawah .
stochastic konvergenstochastic oscilator 02
Itulah cara menggunakan stochastic oscilator dalam analisa teknikal .
 
11. Relative Strength Index
12. Indikator MACD Moving Acerage Convergence Divergence
13. SMA-Exponential Moving Average
14. Bollinger Bands
15. Weighted Moving Average
16. Moving Average
Read More